Prodi Pendidikan Bilogi Mengadakan Worshop PATEN bagi Dosen 

Penelitian merupakan salah satu unsur Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kuantitas dan kualitas penelitian dosen sangat mendukung peran Universitas PGRI Madiun (UNIPMA) sebagai pusat riset. Hasil penelitian dosen harus diarahkan untuk pengembangan profesionalisme dosen sesuai dengan keahliannya. Sesuai dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), maka kegiatan penelitian dosen merupakan salah satu bentuk untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) Perguruan Tinggi. Hasil penelitian dosen berupa produk inovasi yang  sangat potensial untuk dipatenkan.

Paten merupakan salah satu dari tujuh jenis KI yang telah resmi diimplementasikan di Indonesia. Sebagai upaya peningkatan jumlah paten, Prodi Pendidikan Biologi UNIPMA menggelar workshop dan pendampingan drafting paten bagi dosen. Workshop ini didanai oleh Kemendikbud melalui hibah Program Kompetisis Kampus Merdeka (PKKM) tahun 2022. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 hari pada tanggal 12-13 Oktober 2022.  “Workshop paten ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi dosen tentang pentingnya perlindungan kekayaan intelektual dan memotivasi dosen untuk segera mematenkan produk hasil penelitiannya,” tutur Dr. Cicilia Novi Primiani, PIC kegiatan.

 

Kegiatan menghadirkan pemateri Mohammad Isrok dan Dr. Agus Zainuddin dari Sentra KI Universitas Muhammadiyah Malang. “Paten merupakan hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas hasil invensinya di bidang teknologi untuk jangka waktu tertentu,” ungkap Mohammad Isrok.

 Produk hasil penelitian dosen akan sangat bernilai jika bisa dikomersialkan dan bermanfaat bagi masyarakat. “Pemanfaatan KI oleh industri merupakan  hal  penting  dan  diharapkan  dapat   mendorong kegiatan  penelitian yang berkualitas di perguruan tinggi,” ungkap Dr. Agus Zainuddin.

Aktivitas workshop paten dilakukan melalui kegiatan pendampingan klinis untuk paten dan paten sederhana. Dosen juga diminta untuk memaparkan produk unggulannya dari hasil penelitiam yang berpotensi paten. Kegiatan ini juga menepis asumsi bahwa mengurus paten adalah hal yang sulit. Pemateri memberikan strategi dan komprehensif dalam menyusun draft paten.

“Kegiatan ini sangat relevan dan membuka wawasan dosen dalam perlindungan produk hasil kekayaan intelektual, konsep pendampingan klinis drafting paten membuat dosen lebih fokus dan menyadari betapa pentingnya perlindungan kekayaan intelektual,” jelas Dr. Linda Yuhanna, salah seorang peserta workshop.

 Sebagai upaya keberlanjutan, prodi Pendidikan Biologi berkolaborasi dengan Biro Pusat Inovasi dan Kekayaan Intelektual (PIKI) untuk menindaklanjuti dan memantau perkembangan proses pengajuan paten di DJKI Kemenkum HAM. (*)

Sumber : https://www.timesindonesia.co.id/i/435757