Penerapan Strategi Think-Talk-Write dalam Mengatasi Permasalahan Rendahnya Writing Skill Bahasa Inggris pada Peserta Didik Kelas 4 SD Negeri 01 Kebonagung Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun Tahun Pelajaran 2023/2024 

 

Disusun oleh :

ANESTI WIDOWATI, S.Pd

NIM PPG : 2302114134

 

Pendidikan Profesi Guru (PPG) Dalam Jabatan Angkatan III 

Universitas PGRI Madiun

 2023

 
 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di dalam kelas ada kalanya membuat guru terpaku dengan cara pengajaran yang konvensional terutama dalam memilih strategi atau metode pembelajaran, dan mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Pada hakikatnya pendidikan merupakan serangkaian peristiwa yang kompleks yang melibatkan beberapa komponen antara lain: tujuan, peserta didik, pendidik, isi atau bahan ajar, cara atau metode dan situasi atau lingkungan. Hubungan keenam faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan.

Belakangan ini hampir seluruh sekolah dasar telah menerapkan Kurikulum Merdeka dan menuntut peserta didik untuk lebih aktif dalam hal ini yang berkaitan dengan mata pelajaran Bahasa Inggris, lebih tepatnya dalam materi speaking khususnya dalam materi Verb-ing. Tidak menutup kemungkinan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam menggunakan strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal. Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada setiap semester.

Keberhasilan pengajaran juga tergantung pada keberhasilan peserta didik dalam proses belajar mengajar, sedangkan keberhasilan peserta didik tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategis dalam meningkatkan prestasi peserta didik dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.

Banyaknya persiapan yang ingin dilakukan dalam metode pembelajaran Kurikulum Merdeka sehingga guru sasaran merasa terbebani dalam memberikan pembelajaran, dan guru sasaran lebih cenderung untuk menggunakan pembelajaran langsung.

Oleh karena itu strategi pembelajaran Kurikulum Merdeka tersebut perlu disosialisasikan lebih optimal pada guru sasaran untuk dapat diaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan supaya guru sasaran tidak tertinggal dengan  inovasi pendidik dengan penerapan strategi pembelajaran inovatif.

B.    Jenis Kegiatan

Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa ruang lingkup penelitian ini meliputi kajian pembelajaran, khususnya pada Pembelajaran Kurikulum Merdeka dalam pembelajaran Bahasa Inggris Fase B pada aspek talking & writing dengan tema pembahasan tentang Verb-ing.

Dengan menggunakan metode Think – Talk - Write (Berpikir-Berbicara_Menulis) dalam kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dengan tema bahasan Verb-ing, diharapkan kompetensi peserta didik dalam hal berbicara dan menulis dalam Bahasa Inggris akan meningkat lebih baik lagi.

C.      Manfaat Kegiatan

Adapun kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris dengan menggunakan metode Think-Talk-Write diharapkan mempunyai asas kemanfaatan sebagai berikut :

  1. Kompetensi writing skill peserta didik akan meningkat.

  2. Kompetensi speaking skill peserta didik akan meningkat.

  3. Penguasaan vocabulary peserta didik lebih terasah.

  4. Kepercayaan diri peserta didik lebih meningkat.

  5. Suasana kelas menjadi lebih seru dan menyenangkan

  6. Pembelajaran Bahasa Inggris menjadi lebih menarik bagi peserta didik.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 
  1. SITUASI

Situasi dan kondisi sekolah kami yang berada di tengah-tengah lahan petanian dengan latar belakang orang tua siswa secara umum dengan mata pencarian utama sebagai petani, buruh tani dan pahlawan devisa, dengan tingkat kesibukan yang tinggi menyita waktu mereka, sehingga kondisi tersebut berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak dan mempengaruhi kondisi siswa dalam belajar di sekolah, diantaranya :

  1. Beberapa siswa kurang suka atau merasa tidak memiliki minat dengan pelajaran Bahasa Inggris, karena kurangnya dukungan orang tua dalam mendampingi peserta didik belajar selama dirumah.

  2. Guru belum maksimal memanfaatkan strategi pembelajaran yang inovatif dalam pembelajaran Bahasa Inggris.

Dari  kedua  poin  diatas  dapat  diambil kesimpulan bahwa selama ini pembelajaran Bahasa Inggris di sekolah dasar khususnya kelas 4 Fase B, membutuhkan strategi pembelajaran yang tepat, adapun strategi pembelajaran untuk mengatasi latar belakang masalah diatas adalah strategi  pembelajaran Think-Talk-Write (TTW)

          Praktik pembelajaran inovatif menggunakan strategi Think-Talk-Write (TTW) ini penting untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris di kelas karena pada strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) ini melibatkan siswa untuk berdiskusi memunculkan ide-ide kreatif mereka untuk membuat suatu produk dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun materi yang diberikan.. Strategi Think-Talk-Write (TTW) ini membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan dan memunculkan  rasa  tanggung  jawab  karena berusaha mencari dan memecahkan penyebab dari kesulitan belajar secara mandiri, dan merangsang untuk belajar secara kontinue.

Praktek baik ini penting untuk dibagikan pada teman-teman guru lainnya untuk menunjukkan bahwa penulis sudah melakukan Best practice dan dapat menjadi referensi atau inspirasi baru yang dapat meningkatkan motivasi dan semangat belajar siswa.

 
  1. TANTANGAN

Tantangan yang dialami penyusun untuk mencapai tujuan adalah:

  1. Ketersediaan bahan ajar yang kurang, mengingat di satuan pendidikan kami, saat ini baru membeli bahan ajar untuk guru saja, sehingga bahan ajar untuk peserta didik yang tersedia hanya LKS saja.

  2. Ada beberapa peserta didik yang kemampuan menulis dan membacanya masih kurang, sehingga diperlukan kesabaran dan ketelatenan dalam membimbing mereka.

  3. Referensi bahan / media ajar masih dirasa kurang maksimal, sehingga ke depan perlu ditambah lagi.

  4. Kegiatan refleksi masih belum berjalan dengan optimal, dikarenakan pendidik terbawa suasana hiruk pikuk kegiatan kelompok sehingga pada saat waktunya refleksi bersama peserta didik belum berjalan dengan optimal, karena waktu pembelajaan sudah habis

 
  1. AKSI

  • Langkah langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut antara lain:

  1. Saya menggunakan gambar berwarna untuk memaparkan bahan ajar pada peserta didik, sehingga peserta didik lebih antusias untuk melihat & membaca kosakata verb-ing dengan seksama.

  2. Dengan mengajak peserta didik berdiskusi dalam kelompok kecil kegiatan pembelajaran berlangsung seru dan menyenangkann, sehingga semua peserta didik menjadi lebih bersemangat lagi dalam mempelajari kosa kata verb-ing.

  3. Beberapa lembar bahan ajar & LKPD bergambar yang menarik dari sumber bahan ajar yang lain telah dicetak & disiapkan untuk mengatasi kekurangan media ajar yang ada di satuan pendidikan.

  4. Sebuah angket refleksi kegiatan akhir pembelajaran untuk peserta didik disusun untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan strategi  TTW ini dalam pembelajaran di satuan pendidikan.

 
  • Strategi yang digunakan adalah:

  1. Menerapkan strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW).

  2. Menggunakan  LKPD  sebagai  alat  bantu yang    dapat    membantu siswa cepat memahami materi dan cepat menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakan.

  1. Menggunakan media lagu untuk menguatkan daya ingat siswa terhadap penguasaan vocabulary dan materi yang dipelajari.

 

Proses penerapan strategi dengan melaksanakan tahapan dari strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) adalah mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti hingga kegiatan penutup. Sedangkan proses pelaksanaannya antara lain menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran, menyiapkan seluruh media dan sarana yang dibutuhkan, melaksanakan praktek pembelajaran dengan menerapkan metode dan media yang sudah dirancang serta melakukan evaluasi dan refleksi.

 
  1. REFLEKSI HASIL DAN DAMPAK

  • Dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :

Dampak dari aksi langkah langkah yang dilakukan adalah meningkatnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris melalui strategi belajar inovatif Think-Talk-Write (TTW). Khususnya dalam speaking skill ada peningkatan yang cukup signifikan.

 
  • Efektivitas hasil

Hasil dari pelaksanaan strategi Think-Talk-Write (TTW) tersebut efektif dalam meningkatnya motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Bahasa Inggris dan peningkatan nilai hasil belajar dimana dari hasil analysis hasil penilaian terdapat 0 siswa yang termasuk dalam kategori perlu bimbingan.

 
  • Respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan:

  1. Respon dari teman sejawat adalah positif dan tertarik untuk menerapkannya juga. Rekan guru menyambut sangat baik dengan apa yang sudah dilakukan terkait dengan strategi ini karena secara tidak  langsung  memberikan  motivasi  kepada mereka untuk melakukan hal yang sama demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diberikan kepada peserta didik.

  2. Respon dari peserta didik sangat antusias dan semangat mengikuti proses pembelajaran. Penggunaan metode Think-Talk-Write (TTW) sangat membantu peserta didik mampu berbicara dalam Bahasa Inggris, berani dan semangat dalam belajar, cepat berpikir dan berusaha menjawab, serta semua siswa aktif dan dapat mengambil bagian dalam proses pembelajaran secara utuh.

 

BAB III

KESIMPULAN 

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan dikarenakan pada strategi pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) melibatkan siswa untuk berdiskusi dan terlibat langsung dalam membuat suatu hasil kerja sehingga siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun materi yang diberikan.

Proses pembuatan dan prosedur yang digunakan mereka temukan sendiri sehingga memudahkan siswa untuk mengingat pokok materi yang sedang dipelajari. Think-Talk-Write (TTW) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berfikir kreatif untuk bisa memahami materi. 

Strategi Think-Talk-Write (TTW) ini membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuannya dan memunculkan rasa tanggung jawab karena berusaha mencari dan memecahkan penyebab dari kesulitan belajar secara mandiri, dan merangsang untuk belajar secara kontinyu. 

Penggunaan media seperti PPT, video, gambar, dan aplikasi-aplikasi dari internet dapat menumbuhkan semangat dan minat siswa untuk belajar Bahasa Inggris sehingga sangat membantu siswa untuk cepat memahami materi, dan menambah perbendaharaan kosakata. Kesiapan dan kemampuan guru serta komunikasi yang baik dengan semua pihak yang terlibat juga sangat mempengaruhi keberhasilan praktek baik ini.

 

DAFTAR PUSTAKA

Sumiati dan Asra. Metode pembelajaran. Bandung : CV. Wacana Prima, 2011

Wahyudin. Pembelajaran dan Model-model Pembelajaran. Jakarta: IPA Abong, 2008.

Rozaliah Blog Spot. Com / 2013/06/Juni. Makalah Pembelajaran Tipe TTW. Di posting tanggal 16/10/2015

 

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)