PKM-M "TARDONG" (Tari Dongkrek Sebagai Wujud Pelestarian Budaya Tari Tradisional Di Daerah Madiun) 

Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat “Tardong” Tari Dongkrek Sebagai Wujud Pelestarian Budaya Asli Daerah Madiun. Tari dongkrek merupakan salah satu kesenian dari Kabupaten Madiun yang lahir tahun 1867 di Mejayan oleh seorang yang bernama Raden Tumenggung Prawirodipoero III sebagai Palang Mejayan Caruban, setelah akhir pemerintahan R. M. T. Sosrodiningrat (Bupati Madiun 1879-1885). Seni Dongkrek memiliki makna filosofi sebagai pengusir pagebluk atau wabah penyakit aneh yang mengganggu masyarakat Mejayan, ketika siang terserang penyakit maka sore hari meninggal dunia. Seni dongkrek juga dipercaya sebagai tolak bala yang dapat mengurangi keburukan atau kesialan dalam segala hal.

Upaya dari Tim PKM-M Tardong untuk melestarikan kesenian daerah ini diantaranya dengan pelatihan Tari Dongkrek yang diimplementasikan di Yayasan Panti Asuhan Putra-Putra Pahlawan ABRI. Dimana Yayasan tersebut memiliki anak asuh yang rata-rata masih usia anak sekolah. Adapun tahapan-tahapan dalam mengimplementasikan kesenian Tari Dongkrek di Yayasan tersebut antara lain: Tahap Persiapan, Tahap Pembinaan, Tahap Implementasi. Dan program PKM-M “Tardong” ini berjalan selama 2 bulan, dan anak-anak Yayasan Panti Asuhan Putra-Putra Pahlawan ABRI sangat antusias mengikuti program ini.

Wujud dari pelestarian Ksesnian Tari Dongkrek ini kami pentaskan di Alun-Alun Kota madiun, dan juga dibentuk paguyuban Tari Dongkrek dari anak-anak Panti Asuhan. Mereka nantinya membantu tim untuk melestarikan Tari Dongkrek daerah Madiun. Dinas kota Madiun sangat mengapresiasi kegiatan tersebut terbukti dengan memfasilitasi dan mengakomodasi pementasan di Alun-Alun Kota Madiun.