Sang Pejuang Literasi, “Tim Etnosains” Berhasil Tembus PIMNAS 30 

Mengangkat judul “Profil Etnosains dan Nilai Kearifan Lokal pada Ritual Larung Samodra di Pantai Teleng Ria Pacitan,” salah satu tim pengusul PKM PSH dari Universitas PGRI Madiun berhasil menembus PIMNAS 30 yang akan diselenggarakan para tanggal 23-28 Agustus 2017 di Universitas Muslim Makassar. Tim yang diketuai Linda Novitasari (angkatan 2014) ini beranggotakan tiga orang, yaitu Puput Astya Agustina (angkatan 2014), Ria Sukesti (angkatan 2015), dan Muhammad Faizal Nazri (angkatan 2016). Semuanya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, FKIP Universitas PGRI Madiun. Di bawah bimbingan Jeffry Handhika, S.Si.,M.Pd.,M.Si., tim yang kerap dijuluki “Tim Etnosains” ini mengangkat tema budaya dan integrasinya dengan pendidikan sains dalam penelitiannya.

Dibalik keberhasilan menempuh babak tertinggi dari serangkaian tahap pengusulan hingga monitoring dan evaluasi, tim PKM yang berkecimpung dalam penelitian sosial humaniora ini telah memenuhi target luaran selepas implementasi program. Beberapa luaran tambahan juga berhasil dicapai. Luaran penelitian yang mengkaji tradisi sedekah laut di Pantai Teleng Ria Pacitan ini meliputi artikel ilmiah, buku, poster, dan X banner.

Berbagai publikasi telah dilakukan mulai dari tingkat lokal hingga internasional. Seperti artikel ilmiah yang telah dipublikasikan dalam Seminar Nasional Pendidikan Fisika (SNPF) 2017 pada tanggal 15 Juli 2017 dan International Conference Science and Applied Science (ICSAS) 2017 pada tanggal 29 Juli 2017. Kemudian publikasi media meliputi media eletronik (TV dan radio), media cetak (koran dan majalah), serta media online. Tidak hanya itu, luaran berupa buku etnosains yang berisikan profil etnosains dan nilai kearifan lokal tradisi sedekah laut juga telah terdaftar ISBN dengan nomor seri 978-602-61946-6-4 dan cover buku yang telah bersertifikasi HaKI.

Intisari kegiatan penelitian yang dilakukan selama dua bulan (Mei s/d Juni) tersebut adalah menggali informasi tentang tradisi sedekah laut di Pantai Teleng Ria Pacitan dari berbagai sumber melalui serangkaian tahapan. Dari hasil penggalian informasi tersebut, selanjutnya memprofilkan etnosains dan nilai kearifan lokal yang terkandung. Seluruh kegiatan penelitian tersebut pada dasarnya berorientasi untuk memecahkan masalah dan memberikan solusi rendahnya literasi sains.