Karya Kreatif dan Inovatif Mahasiswa Prodi PTE FKIP Unipma Mendapatkan Apreasiasi Pemkot Madiun 

MADIUN, FKIP Unipma Hasil Karya inovatif dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Elektro (PTE), FKIP, Universitas PGRI Madiun, telah mampu menarik perhatian dari berbagai kalangan. Pemkot Madiun adalah salah satu lembaga pemerintah yang memberi respon positif dan menaruh ketertarikan besar terhadap hasil karya mahasiswa ini. “Merupakan suatu kehormatan bagi kami, FKIP Unipma Madiun, karena mahasiswa kami dari program studi PTE telah diberikan kesempatan oleh Pemkot Madiun untuk hadir terlibat pada acara yang dihelat oleh Dinas Lingkungan Hidup, yakni acara Sosisalisasi ‘Program Langit Biru’ (27/2/2020).

Hal yang lebih menggembirakan lagi adalah mahasiswa kami diberikan apresiasi untuk bisa memerkan beberapa produk kreatif unggulan kami di tengah-tengan audience yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat Pemkot Madiun dari berbagai Dinas dan juga perwakilan Perguruan Tinggi se kota madiun. Kami adalah satu-satunya TIM kampus, yang diberi ruang khusus oleh panitia untuk memamerkan produk inovatif mahasiswa kami.”, tutur Dr. H. Sumani, M.M., M.Hum., dekanat FKIP Unipma, yang selalu mengawal mahasiswanya  di FKIP  Unipma, untuk terus belajar, berkarya, berinovasi dan berprestasi, sampai bisa menghasilkan produk-produk teknologi yang  kreatif dan sangat bermanfaat bagi masyarakat.

Sebagaimana diberitakan di berbagai media, seperti RADAR Madiun (28/2/2020), memberitakan bahwa ketertarikan Pemkot Madiun terhadap inovasi dari mahasiswa PTE, FKIP, Universitas PGRI Madiun (Unipma) bukan tanpa alasan. Lampu sel surya telah teruji dan dirancang sesuai kebutuhan masyarakat.

Dosen Prodi Pendidikan Teknik Elektro (PTE) Unipma, Pramudya Ardi, S.Pd., M.Pd. merespon hangat antusiasme Wali Kota, Drs.Maidi, S.H, M.M., M.Pd. Dalam waktu dekat pihaknya bakal membahas rancangan masterplan untuk diusulkan ke pemkot. ‘’Kami berterima kasih atas apresiasi ini,’’ kata Pramudya.

Pramudya menguraikan, penerangan jalan umum (PJU) berbahan sel surya itu semula diproduksi untuk kondisi darurat. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat terjadi bencana alam. Pramudya mencontohkan Kelurahan Pilangbango yang rawan banjir. Produk inovasi itu dipasang di sepanjang kawasan rawan bencana hingga titik kumpul evakuasi sampai rumah sakit. Jika terjadi pemadaman listrik, PJU sel surya akan tetap berfungsi sebagai penerang. Keberadaannya bakal memudahkan evakuasi dan menjauhkan risiko tersengat listrik saat terjadi bencana. ‘’Jadi kebutuhan darurat saat bencana dapat terpenuhi,’’ tegasnya.

Apalagi produk tersebut disertai dengan control smart. Artinya tingkat terang lampu dapat diatur menyesuaikan kebutuhan. Misalnya, lampu secara otomatis nyala pada pukul 17.00 dengan tingkat terang 100 persen. Kemudian meredup secara otomatis menjadi 75 persen pada pukul 22.00 hingga 04.00. Selanjutnya padam tepat pada pukul 05.30. ‘’Tingkat keredupannya bisa diatur,’’ ungkapnya.

Pramudya membeberkan produk tersebut didesain dengan spesifikasi kostum. Mulai lampu 30 watt, 40 watt, 60, watt, hingga 90 watt. Sebagai prototipe, produk tersebut menggunakan lampu 60 watt yang telah mengantongi label standar nasional indonesia (SNI). ‘’Nyalanya lain. Tidak mengandung radiasi tinggi,’’ sambungnya.

Lampu tersebut juga disertai baterai 12 volt/150 ampere. Baterai tersebut akan terisi secara otomatis dari energi matahari sehingga dipastikan ramah lingkungan. ‘’Secepatnya kami ajukan usulan untuk mendukung pembangunan Kota Madiun,’’ tuturnya.

Selain lampu tenaga surya ada beberapa produk inovasi lain yang mendapat apresiasi. Yakni motor listrik dengan dilengkapi baterai 36 volt/27 ampere yang ramah lingkungan. Bahkan Maidi sempat menjajal keliling ruang pertemuan Kecamatan Kartoharjo menggunakan motor tersebut. Produk lainnya berupa 3D printer dari sampah plastik. Serta Lampu yang otomatis nyala dan mati saat didekati. ‘’Semuanya merupakan produk ramah lingkungan,’’ imbuhnya.

Seluruh produk itu hasil karya mahasiswa terutama dari mata kuliah workshop pemanfaatan energi listrik. Sejak awal, mahasiswa diberi kebebasan mengajukan usulan inovasi yang akan dikembangkan. ‘’Menjadi produk akhir dalam mata kuliah itu,’’ tuturnya.

Kemudian dosen menyeleksi dengan berbagai indikator. Salah satunya menyesuaikan kebutuhan masyarat dan kebijakan pemerintah. Selanjutnya mahasiswa melakukan perancangan, desain hingga perakitan. ‘’Sejak awal kami menggali potensi setiap mahasiswa. Karena, merekalah yang akan menjadi generasi unggul di era industri 4.0 ini. Berita lebih lengkap bisa dibaca pada beberapa link berikut ini.

https://radarmadiun.co.id/pemkot-tertarik-lampu-sel-surya-inovasi-unipma/

https://www.instagram.com/p/B9ETJNnjW8N/?igshid=h733876lvyg7

https://www.madiunpos.com/pju-tenaga-surya-bikinan-mahasiswa-unipma-dilirik-pasar-1042642

https://m.solopos.com/mahasiswa-universitas-pgri-madiun-sukses-bikin-sepeda-motor-listrik-1049152

https://www.madiunpos.com/keren-mahasiswa-unipma-madiun-ciptakan-sepeda-motor-listrik-1042580