PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK PADA SDN MOJOREJO 01 

 PURNOMO, S.Pd

   NIM:23021141361


 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN 

KATEGORI 1 GELOMBANG 3 UNIVERSITAS PGRI MADIUN TAHUN

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 

Lingkungan sekolah adalah salah satu institusi yang sangai penting perananya didalam mewujdkan tujuan pembangunan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia ( Undang-Undang Republik no 20 Tahun2003 Tentang Pendidikan Nasional) Bab II Pasal 3: Pendidikan Nasional berfungsi mengembakan kemampuan da n membentuk watak serta peradaban bansa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Isa ,beraklakulkarimah ,sehat,berilmi,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan apa yang terjadi saat ini di SDN Mojerejo adalah sistem pembelajaran yang diterapkan guru , yang masih mengguakan metode konvensional   yang pada akhirnya tidak mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar.sehingga hasil yang diperolih kualitas pembelajaran  sangat rendah. Disamping itu, model yang digunakan oleh guru masih bersifat teacher centered, dimana semua sumber pengetahuan berpusat dari guru. Hal ini berimplikasi kepada hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peserta didik perlu dilatih serta dibiasakan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang autentik sehingga diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam situasi dunia nyata atau keseharian peserta didik. Hal tersebut dapat diperoleh dari proses pembelajaran yang membiasakan peserta didik mengkomunikasikan, berdiskusi serta menyampaikan pendapat di setiap kegiatan pembelajaran. Pengalaman belajar seperti ini akan mendorong peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai media seperti internet. Sehingga pembelajaran di kelas tidak hanya bersumber dari guru semata. Salah  satu solusi yang bisa mengcover semua permasalahan yang dialami peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik aktif, kreatif, inovatif dan termotivasi untuk belajar yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 

B. Tujuan Kegiatan 

Dengan diterapkanya  model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan peserta didik dapat  meningkatkan minat dan kemampunya dalam  mata pelajaran Bahasa Inggris. 

C. Manfaat Kegiatan 

Kegiatan best practice ini agar bisa dijadikan sebagai standar pembelajaran dan  referensi untuk guru dalam meningkatkan minat belajar peserta didik melalui penerapan model pembelajaran Problem Based Learning.

Dan sebagai acuan dalam rangka dasar penilain hasil pembelajaran peserta didik yang brekualitas dalam perkembangan keilmuanya. 


 

BAB II 

PEMBAHASAN 

Untuk memecahkan masalah yang ada di lingkuan Lembaga Pendidikan SDN Mojorejo 01, dalam pembelajaran materi Bahasa Inggris kususnya sangat kurang sekali. Hal ini ditandai dengan tingkah  laku  peserta  didik dalam pembelajara sebagai berikut: Tidak fokus dalam belajar, tidak sungguh-sungguh dalam belajar, cepat bosan dalam belajar, malas-malasan dalam belajar, sering ngobrol dengan  temannya, tertidur di kelas dan sibuk sendiri dengan gadgednya. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. 

Kondisi ini tidak lepas dari strategi pembelajaran yang diterapkan guru. Selama ini guru cenderung melakukan pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara konvensional, yaitu menjelaskan konsep-konsep Bahasa Inggris, memberi contoh soal dan memberi tugas. 

Dari kondisi tersebut, alternatif solusinya adalah menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual agar minat belajar peserta didik meningkat. 

Dalam pelaksanaanya, guru dituntut untuk membuat modul ajar menggunakan model pembelajaran yang bisa meningkatkan mutu dan kualitas penmbelajaran. Pada akhirnya guru memilih metode  problem based learning (PBL) pada materi Descritive taks  kurikulum merdeka, media pembelajaran dan instrumen penilaian (penilaian sikap, penilaian ketrampilan, dan penilaian kognitif,serta Profil Pancasila Dengan metode ini sangat memberikan kebebasan dalam mengeluarkan dan mengungkapkan apa yang dirasakan  peserta didik kurang nyaman dalam belajar.

Adapun peran dan tanggung jawab guru  dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai fasilitator. Guru bertanggungjawab terhadap proses dan keberhasilan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran.  

Untuk menyelesaikan hambatan yang ada, guru  harus mempersiapkan diri dengan maksimal dan terpadu dalam proses pembelajaran yang meliputi:

  1. Penerapan metode dan strategi pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan karakteristik siswa. 

  2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. 

  3. Penggunaan media dan bahan ajar yang tepat dan sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa. 

  4. Guru harus bisa mendorong siswanya untuk  menumbuhkan minat belajar yang lebih tinggi  melalui proses belajar yang menyenangkan secara maksimal.

Dalam rangka mencapai pembelajaran yang maksimal,  guru wajib meninkatkan skill dan kemampuan yang harus dimilikinua  yaitu, kompetensi pedagogik dan profesional, sedangkan dari sisi siswa adalah minat belajar yang harus ditingkatkan,  Dalam mencapai keberhasilan pembelajaran hendaknya guru juga melibatkan pihak -pihak lain yang terkait diantaranya:

  1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG. 

  2. Kepala sekolah SDN Mojorejo 01.

  3. Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik. 

  4. Rekan     guru     sejawat     merupakan     guru     yang     membantu mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan dalam kelas. 

  5. Peserta didik Fase C sebagai sasaran kelas yang di pilih untuk melakukan pembelajaran. 

Strategi pembelajaran

Yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Disini guru mengembangkan Modul Ajar dengan kegiatan yang berpusat pada siswa. Guru menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran 

Proses pembelajaran

Proses pembuatan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris yaitu guru mempelajari model-model pembelajaran inovatif, kemudian memilih salah satunya yaitu model pembelajaran PBL yang sesuai dengan materi descriptive  text. 

Sumber materi ajar

Sumber daya/materi yang diperlukan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris adalah pemahaman guru tentang model pembelajaran PBL dan kreatifitas guru dalam merancang LKPD yang akan diberikan kepada peserta didik. 

Refleksi hasil: bagaimana dampak dari aksi terhadap langkah-langkah yang dilakukan, apakah hasilnya efektif/tidak, mengapa dan bagaimana respon siswa terkait strategi yang dilakukan, apa yang menjadi faktor keberhasilan/ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan.

Dampak dari aksi dan langkah-langkah yang dilakukan adalah: 

  1. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi descritive text efektif meningkatkan minat belajar peserta didik terlihat dengan hasil post test 93 ,7% nilai di atas  KKM. 

  2. LKPD yang diberikan kepada peserta didik dapat meningkatkan literasi sains peserta didik terlihat dari data hasil pengamatan Respon peserta didik: 

Dari kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran. 

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah lengkapnya perangkat pembelajaran yang dibuat, kemampuan guru untuk memahami sintak pada pembelajaran PBL, dan penggunaan LKPD yang menarik  dan jelas sehingga memotivasi peserta didik untuk memahami materi pembelajaran secara optimal.

Disamping input  yang dapat diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan minat, keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran, selain itu guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajarannya

 

BAB III KESIMPULAN 

Problem Based Learning adalah pembelajaran yang menggunakan suatu permasalahan sebagai sumber pembelajaran. Dengan metode ini peserta didik  belajar untuk memahami dan mengidentivikasi suatu maalah dengan  pengetahuan yang dia miliki dan siswa juga akan berusaha mengingat kembali pengetahuan yang pernah dia dapat untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dalam PBL siswa dituntut untuk berpikir secara luas dan cerdas agar mendapatkan solusi untuk permasalahan yang diajukan oleh guru. Siswa juga dituntut untuk aktif berpartisipasi,berkolaborasi dan berkontribusi  dalam pembelajaran. Dengan sistem PBL ini maka kegiatan belajar akan lebih bermakna bagi siswa dan siswi akan lebih memahami dan mengerti bahwa ilmu yang mereka dapat bisa mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata. Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan. 

Untuk kedepannya penulis akan tetap menngunakan model pemelajaran ini karena dengan model pembelajaran yang seperti ini peserta didik merasa tertarik sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi literasi peserta didik, dengan metode Problem Based Learning (PBL) siswa aktif menemukan pemahamanya sendiri, aktif berdiskusi sehingga minat belajar siswa meningkat. Disamping itu harapanya dengan metode ini, peserta didik mampu menerapkan nilai-nilai Profil Pancasila  dalam proses pembelajaran di dalam kelas maupun di dalam kehidupan sehari-hari

 

DAFTAR PUSTAKA

Istyadji, M.(2018) Implementation of Problem Based Learning Assistence of online Discussion of Problem Solving Ability and Result of chemical Learninh supporting ,joumal of chemistry and education ,1(3),237-244

Campbell, N.A.&J.B.Reece. 2008. Bahasa Inggris. Edisi Kedelapan Jilid 3. Jakarta:Erlangga https://repositori.kemdikbud.go.id/21809/1/XI_Biologi_KD-3.12_Final.pdf

Fakhriyah, F. (2014). Penerapan problem based learning dalam upaya mengembangkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Jurnal Pendidikan IPA Indonesia3(1).