Dekan FKIP UNIPMA Melakukan Pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Donorojo Pacitan 

Sabtu (11/11) pagi, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun, Dr. Sardulo Gembong, M.Pd. turut serta dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di daerah Pacitan, Jawa Timur.  Dr. Sardulo Gembong, M.Pd. memberikan pendampingan dalam implementasi Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Donorojo, salah satu sekolah menengah pertama yang berada di wilayah tersebut.

Kurikulum Merdeka adalah inisiatif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia yang bertujuan untuk memberikan fleksibilitas kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri sesuai dengan kebutuhan dan potensi siswa. Kemendikbudristek mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat memajukan pendidikan di tingkat dasar dan menengah.

"Kami sangat berterima kasih kepada Bapak Dr. Sardulo Gembong, M.Pd atas fasilitasi, pendampingan dan bimbingannya dalam implementasikan Kurikulum Merdeka di sekolah kami. Banyak hal yang menginspirasi kami khususnya untuk guru-guru kami sebagai bekal perbaikan dan peningkatan kompetensi kaitannya dalam implementasi Kurikulum Merdeka.", kata Kepala SMP Negeri 2 Donorojo, Bapak Sujito, S.Pd.

Beberapa materi pendampingan yang diberikan kepada pendidik memiliki beberapa fokus tujuan. Pertama, pendidik akan lebih berfokus pada capaian belajar yang mencakup nilai agama, budi pekerti, jati diri, literasi, matematika, dan seni. Pembelajaran difokuskan pada pengembangan kompetensi dengan tetap memperhatian karakteristik anak baik minat maupun gaya belajarnya. Pendidik juga perlu memberikan pengalaman langsung dengan menggunakan sumber belajar yang dekat dengan lingkungan anak. Kurikulum Merdeka mendukung pembelajaran berbasis kearifan lokal dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di lingkungan sekitar. Hal ini juga berguna untuk membuat anak akrab dengan lingkungannya dan pembelajaran terasa semakin menarik ketika anak dapat berinteraksi langsung dengan sumber belajarnya.

Tujuan kedua adalah untuk penguatan profil pelajar Pancasila. Materi pendampingan ini berfokus pada pengarahan kegiatan diluar kegiatan intrakulikuler yang bertujuan untuk memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020/2024 memiliki ciri yaitu: (1) berkebhinekaan global, (2) bergotong royong, (3) kreatif, (4) bernalar kritis, (5) mandiri, dan (6) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia. Proyek pengembangan profil pelajar Pancasila ini dapat dikembangkan melalui beberapa kegian, seperti proyek kebersihan lingkungan dan proyek membuat kerajinan atau makanan tradisional. Kegiatan ini memiliki output untuk membantu anak mengembangkan jiwa Pancasila mereka.