PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN “ THINK PAIR SHARE” DALAM PEMBELAJARAN DESCRIPTIVE TEXT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK KRISTEN PANCASILA 1 TAHUN PELAJARAN 2023/ 2024 

 

FITRIA PURNAASIH , S.Pd 

NIM : 23021141349

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 3 UNIVERSITAS PGRI MADIUN

TAHUN 2023

 
 
 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Untuk meningkatkan kemampuan dan minat peserta didik dalam pembelajaran  perlu diterapkan strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif dengan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. Kompetensi tersebut yaitu berpikir kritis (critical thinking), kreatif dan inovasi (creative and innovative), kemampuan berkomunikasi (communication skill), kemampuan bekerja sama (collaboration) dan kepercayaan diri (confidence). Lima hal yang disampaikan pemerintah yang menjadi target karakter peserta didik itu melekat pada sistem evaluasi kita dalam ujian nasional dan merupakan kecakapan abad 21. Namun kenyataannya, yang dialami guru selama ini adalah dalam proses pembelajaran, peserta didik belum terbiasa menyelesaikan soal-soal evaluasi pada level kognitif C4, C5 dan C6. Selama ini peserta didik hanya disuguhi soal-soal yang bertaraf C1 sampai dengan C3 saja. Masalah lain yang ditemukan guru adalah sebagian besar peserta didik tidak berani mengungkapkan pendapat dan bertanya (pasif), baik ketika guru menyampaikan materi maupun ketika guru menanyakan hal-hal terkait dengan materi. Disamping itu, model yang digunakan oleh guru masih bersifat teacher centered, dimana semua sumber pengetahuan berpusat dari guru. Hal ini berimplikasi kepada hasil belajar yang diperoleh. Berdasarkan masalah yang ditemukan, maka peserta didik perlu dilatih serta dibiasakan dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang autentik sehingga diharapkan mampu menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari ke dalam situasi dunia nyata atau keseharian peserta didik. Hal tersebut dapat diperoleh dari proses pembelajaran yang membiasakan peserta didik mengkomunikasikan, berdiskusi serta menyampaikan pendapat di setiap kegiatan pembelajaran. Pengalaman belajar seperti ini akan mendorong peserta didik untuk menggali informasi dari berbagai media seperti internet. Sehingga pembelajaran di kelas tidak hanya bersumber dari guru semata. 

Kemampuan  peserta didik untuk membaca dan memahami teks  selama ini saya rasakan sangat kurang, hal ini ditandai dengan tingkah laku peserta didik sebagai berikut:  kesulitan menentukan jenis teks dalam Bahasa inggris, kesulitan dalam menentukan generic structure serta language features dalam teks, ditambah lagi lemah nya kemampuan menemukan ide pokok dalam bacaan . Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. Kondisi ini tidak lepas dari metode pembelajaran yang diterapkan guru. Selama ini guru cenderung melakukan pembelajaran Bahasa Inggris dengan cara konvensional, yaitu menjelaskan konsep-konsep Bahasa Inggris, memberi contoh soal dan memberi tugas. Rohmiyati, (2023)masalah yang mempengaruhi keterampilan berpikir kritis  dan  membaca  teks  berbahasa  Inggris,  diantaranya  yaitu : kurangnya  minat  dalam  membaca, minimnya kosa kata Bahasa Inggris, sehingga keterampilan siswa dalam membaca dan memahami teks kurang maksimalHal ini sesuai dengan yang terjadi di permasalahan ini berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran yaitu siswa masih malas untuk menghapalkan kosakata.sehingga pemahaman akan teks juga kurang tercapai.

Dari kondisi tersebut, alternatif solusinya adalah menerapkan model pembelajaran yang inovatif dan kontekstual agar minat belajar peserta didik meningkat.Dalam pelaksanaanya, guru dituntut untuk membuat modul ajar menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi descriptive text kelas X Akuntansi kurikulum merdeka, media pembelajaran dan instrumen penilaian (penilaian sikap, penilaian ketrampilan, dan penilaian formatif)

  1. Tujuan Kegiatan

Melalui penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) diharapkan mampu meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan memahami text.

  1. Tantangan dari tujuan 

  1. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan karakteristik siswa.

  2. Pemilihan metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa merasa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran.

  3. Pemilihan model pembelajaran yang    tepat dan sesuai dengan karakteristik materi dan karakteristik siswa.

  4. Guru harus bisa menumbuhkan minat belajar siswa melalui proses belajar yang menyenangkan.

Dilihat dari keempat tantangan tersebut bisa disimpulkan bahwa tantangan yang dihadapi melibatkan guru dari sisi kompetensi yang harus dimiliki guru yaitu kompetensi pedagogik dan profesional, sedangkan dari sisi siswa adalah minat belajar.

  1. Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan orang lain, antara lain:

  1. Dosen pembimbing dan guru pamong PPG.

  2. Kepala sekolah SMK KRISTEN PANCASILA 1.

  3. Guru itu sendiri sebagai subjek utama yang melakukan praktik.

  4. Rekan guru sejawat merupakan guru yang membantu mengobservasi pelaksanaan praktik pembelajaran yang dilakukan dalam kelas.

  5. Peserta didik Fase E sebagai sasaran kelas yang di pilih untuk melakukan pembelajaran.

  1. Manfaat Kegiatan

Kegiatan best practice ini agar bisa dijadikan sebagai referensi untuk guru dalam meningkatkan kemampuan peserta didik dalam membaca dan memahami text dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).

BAB II 

PEMBAHASAN

 
  1. DESKRIPSI 

Kelemahan dalam pemahaman membaca mungkin disebabkan oleh metode TEFL, khususnya teknik pengajaran membaca yang digunakan . Teknik tradisional yang digunakan adalah : (1) guru meminta siswanya langsung membacakan bahan bacaannya, (2) guru kadang-kadang membacakan teks secara lisan, (3) guru bertanya kepada siswa apakah mereka menemukan kata-kata sulit dalam teks bacaan, (4) guru meminta siswa satu per satu membaca teks bacaan dengan lantang paragraf demi paragraf dan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia, (5) guru menjelaskan fungsi tata bahasa yang terdapat pada beberapa kalimat bacaan teks, dan (6) guru meminta siswa menjawab pertanyaan pemahaman bacaan. Tampaknya strategi pengajaran bahasa Inggris tradisional tidak begitu efektif untuk meningkatkan pemahaman membaca siswa. Karena kelemahan teknik tradisional dalam pemahaman membaca,

Salah satu solusi yang bisa mengatasi semua permasalahan yang dialami peserta didik adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa membuat peserta didik aktif dan termotivasi untuk belajar yaitu dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Menurut Rismapramanta(2019) Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share secara otomatis mengawali perubahan kebiasaan belajar siswa yang awalnya tidak tertarik menjadi tertarik, tidak percaya diri menjadi percaya diri. Dikuatkan oleh pendapat dari Amin (2020) diperlukan strategi tertentu dan variatif untuk meningkatkan keaktifan dan hasil pemahaman membaca peserta didik. Salah satu strategi tersebut adalah Think-Pair-Share (TPS), dimana strategi tersebut memberikan kesempatan yang lebih kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. 

Keunggulan pada model pembelajaran Think Pair Share, yaitu meningkatkan kemampuan siswa untuk mengingat informasi. Sementara kelemahan, yaitu siswa pasif karena dengan berpasangan suasana kelas akan ramai dan akan mengganggu siswa lain. Dewi (2015) menyatakan bahwa penggunaan Think Pair Share berpengaruh signifikan terhadap pemahaman konsep siswa.

  1. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh guru sesuai tantangan yang dihadapi antara lain:

  1. Guru melakukan pemilihan media, metode dan model pembelajaran yang bisa membuat siswa aktif dalam pembelajaran.

  2. Teknik menggunakan media yang bisa mendorong keaktifan siswa dalam pembelajaran.

  3. Pemilihan model pembelajaran, pertama guru mempelajari apa saja model-model dalam pembelajaran, lalu memahami karakteristik siswa dengan melihat kemampuan dasar dan kebiasaan siswa. Lalu melihat tujuan pembelajaran yang ingin dicapai (meningkatkan keaktifan siswa). Guru memilih untuk menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS). Metode pembelajaran yang digunakan adalah berfikir, berpasangan  dan berbagi.

  1. Strategi apa yang digunakan Guru:

Yang dilakukan guru untuk meningkatkan kemampuan siswa adalah dengan merancang pembelajaran yang berpusat pada siswa. Disini guru mengembangkan Modul Ajar dengan kegiatan yang berpusat pada siswa. Guru menentukan kegiatan-kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam pembelajaran yang kegiatan itu berpusat pada siswa dan membuat siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran

  1. Bagaimana prosesnya:

Proses pembuatan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris yaitu guru mempelajari model-model pembelajaran inovatif, kemudian memilih salah satunya yaitu Metode Think Pair Share yang sesuai untuk meningkatkan membaca dan memahami descriptive  text.

Pelaksanaan penelitian dilakukan dalam dua siklus. Kegiatan siklus I merupakan langkah awal proses belajar mengajar belum menggunakan metode think pair share. Guru melakukan pembelajaran konvensional yang hanya memberikan materi dan soal kepada siswa. Guru memberikan materi tentang deskritive text dari buku bacaan dan memberikan teks untuk dipecahkan siswa. Siswa mengerjakan mandiri dan menjawab pertanyaan dari guru secara mandiri. Dan didapatkan hasil penilaian yang masih banyak belum lulus KKM.

Di siklus dua guru menerapkan metode think pair share. Guru mulai menyiapkan materi untuk pembelajaran think pair share. Dalam kegiatan pembelajaran ini masih menggunakan materi deskriptif. Guru  menyiapkan modul ajar, bahan ajar, media ajar, penilaian sikap, asesmen formatif, worksheet berupa teks untuk masing masing kelompok beserta soal mengenai teks deskriptif tersebut , LKPD, dan juga refleksi untuk guru dan siswa. Setelah semua sudah siap maka guru mulai menerapkan metode think pair share dalam pembelajaran.

  1. Sumber daya/materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi tersebut:

Sumber daya/materi yang diperlukan untuk menyiapkan perangkat pembelajaran Bahasa Inggris adalah pemahaman guru tentang Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan kreatifitas guru dalam merancang LKPD yang akan diberikan kepada peserta didik.

  1. Refleksi 

Peneliti mendiskusikan pelaksanaannya untuk mendapatkan refleksi atas tindakan yang dilakukan. Refleksi dari masing-masing tindakan digambarkan sebagai berikut.

Meningkatkan kemampuan  Siswa dalam membaca teks  Deskriptif dengan menggunakan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS).Berdasarkan data hasil observasi dapat disimpulkan bahwa penerapan Setelah mengidentifikasi permasalahan yang paling penting untuk dipecahkan, guru mendiskusikan inti permasalahan tersebut. Peneliti menemukan bahwa 64% kemampuan membaca siswa sangat rendah. Peneliti mencoba merancang cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa. Peneliti menggunakan think pair share untuk diterapkan dalam tindakan. Guru Bahasa Inggris menyatakan bahwa metode think pair share jarang diterapkan dalam proses belajar mengajar meskipun persiapannya mudah.. Setelah penerapan metode think pair share untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa, dapat dilihat pada tabel keterampilan membaca siswa mengalami peningkatan. 64% meningkat dalam keterampilan membaca. Mereka tampak percaya diri dalam mengeksplorasi ide-idenya terutama dalam menemukan ide pokok, generic structure serta langage features.

  1.  Respon peserta didik:

Dari kegiatan refleksi yang dilakukan oleh guru terlihat bahwa peserta didik sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran.Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan adalah lengkapnya perangkat pembelajaran yang dibuat, kemampuan guru untuk memahami sintak pada pembelajaran Think Pair Share, dan penggunaan LKPD yang menarik dan jelas sehingga memotivasi peserta didik untuk memahaminya.

  1. Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Pembelajaran yang dapat diperoleh dari proses praktik aksi yang telah dilakukan oleh guru adalah guru harus merancang dan melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berpusat pada peserta didik dengan cara menentukan metode, model, dan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat meningkatkan minat, keaktifan dan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran, selain itu guru lebih kreatif dan inovatif dalam memilih metode, model dan media pembelajarannya.

 
 

BAB III 

KESIMPULAN

 

Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS), merupakan suatu pembelajaran kooperatif yang memberikan kepada siswa waktu untuk berfikir dan merespon. Hal ini menjadi faktor kuat dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam merespon pertanyaan serta menumbuhkan sikap saling membantu satu sama lain. Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share secara otomatis mengawali perubahan kebiasaan belajar siswa yang awalnya tidak tertarik menjadi tertarik, tidak percaya diri menjadi percaya diri. Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Di dalam meningkatkan hasil belajar siswa banyak cara yang dapat dilakukan dalam proses pembelajaran misalnya dengan metode Think Pair Share (TPS) yang menggunakan pembelajaran berkelompok dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

. Bagi para guru, pemahaman terhadap berbagai pendekatan yang berpusat pada siswa, salah satunya pembelajaran berbasis masalah, perlu ditingkatkan karena tantangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang akan semakin kompleks dan menuntut setiap orang secara individual mampu menghadapinya dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang relevan.

Untuk kedepannya penulis akan tetap menngunakan model pemelajaran ini karena dengan model pembelajaran yang seperti ini peserta didik merasa tertarik sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan motivasi literasi peserta didik, dengan Model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) siswa aktif menemukan pemahamanya sendiri, aktif berdiskusi sehingga minat belajar siswa meningkat.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Rismapramanta nanda (2019)Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa tersedia dalam  Journal for Lesson and Learning Studies Vol. 2 No.3, Oktober 2019 https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JLLS/article/download/21159/13196/32536

Ms KORMIANA (2015) Metode Think Pair Share (Tps) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Sekolah Menengah Pertama https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/suaraguru/article/viewFile/%203048/1944

Website Universitas PGRI Madiun (url : https://unipma.ac.id)

Website Pendidikan Profesi Guru Universitas PGRI Madiun (url : https://ppg.unipma.ac.id)

Website Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun (url : https://fkip.unipma.ac.id)

Website Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas PGRI Madiun (url : https://pmb.unipma.ac.id)

Sistem Informasi Manajemen Universitas PGRI Madiun (url : https://sim.unipma.ac.id)

Laman Akreditasi Universitas PGRI Madiun (url : https://akreditasi.unipma.ac.id)




 

Lampiran 1

 DATA NILAI SISWA 

  1. Penilaian formative  ( pre TPS )

Tanggal 15 januari 2024

 

No

Nama 

Butir soal pilihan ganda

Total nilai

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

  1. 1

Anjani Siregar

1

1

1

1

1

x

1

1

x

1

60

  1. 2

Asnat Putri Rajagukguk

1

x

x

1

1

x

1

1

x

x

50

  1. 3

Darling Love Lita 

1

1

x

x

1

1

1

1

x

x

50

  1.  

Desriani Novita Manullang

1

x

1

x

1

1

1

x

x

1

50

  1.  

Gita Pasaribu

1

x

x

1

1

1

1

x

1

x

50

  1.  

Josep Silaban

1

1

1

1

1

x

1

1

x

1

60

  1.  

Margaretta Manalu

x

1

x

x

1

1

x

1

1

x

50

  1.  

Minar Teresia Sitorus Pane

1

1

1

1

x

1

1

x

1

1

60

  1.  

Pesta Kesia Tamba

1

x

x

1

1

1

1

x

1